Perjalanan Suci Biksu Thudong Thailand ke Borobudur Sampai di Semarang, Dijamu Gubernur dan Wagub Jateng

17

JavaBaru.com – Biksu Thudong yang melakukan perjalanan dari Thailand menuju Candi Borobudur di Magelang sudah sampai Semarang, Jawa Tengah.

Perjalanan spiritual Biksu Thudong sendiri merupakan bagian dari rangkaian perjalanan spiritual umat Buddha dalam peringatan Waisak 2569 BE/2025 M yang ritual puncaknya jatuh pada 12 Mei 2025 di Borobudur.

Di Semarang, para Biksu Thudong pun menyempatkan diri mampir ke Kantor Gubernur Jateng, Rabu 7 Mei 2025.

Kedatangan merek disambut dengan tangan terbuka oleh Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen.

“Hari ini, saya atas nama gubernur dan seluruh masyarakat Jawa Tengah mengucapkan selamat datang kepada rombongan biku dari Thailand,” ujar Gubernur Luthfi.

Menurutnya, Provinsi Jawa Tengah tidak hanya mendukung perjalanan suci mereka, tetapi juga ikut mengawal kegiatan dan prosesi yang dilakukan.

Lebih lanjut gubernur berlatar belakang polisi itu mengatakan bahwa kegiatan tersebut adalah cermin dri toleransi beragama yang selalu dijunjung tinggi masyarakat.

Bukti toleransi yang dimaksud, kata dia, perjalanan para Biksu Thudong dikawal umat Muslim dan Nasrani secara bersama-sama, termasuk ke Keraton Kasepuhan Cirebon yang notabene kerajaan Islam pun ikut mengawal.

“Inilah bentuk keragaman dari kegiatan ini yang harus kita tumbuh kembangkan di wilayah Jawa Tengah, sebagai unsur toleransi umat beragama yang kental di wilayah kita,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Internasional Thudong Welly Widadi berterima kasih atas sambutan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng.

Pihaknya menjelaskan bahwa kegiatan Thudong selain untuk sarana beribadah, juga sekaligus mendoakan warga Indonesia.

“Para Biku Thudong ini sudah berjalan beribu-ribu kilometer, membawa pesan perdamaian untuk dunia,” kata dia.

Salahsatu Biksu Thudong, Bhante Wichai menyampaikan terima kasih atas sambutan dan dukungan kepada rombongan.

Ia mengaku bukan pertama kali ikut ritual Thudong dan setiap sampai Jateng selalu mendapatkan sambutan hangat dari umat berbagai beragama.

“Terima kasih kepada gubernur dan seluruh pihak yang mendukung kami. Kami senang bisa kembali ke sini agar bisa hidup bersama di dunia ini. Kita harap semua bisa ‘happy’,” ucap dia. ***

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More