Hingga Jumat Sore 20 Warga Cilacap Masih Tertimbun Longsor, Pemprov Jateng Kerahkan Alat Berat dan Tim Khusus

0

JAVABARU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) langsung mengerahkan seluruh sumber daya untuk mempercepat operasi pencarian 20 warga yang hingga kini masih dinyatakan hilang.

Korban hilang akibat bencana longsor yang menerjang Dusun Tarukan dan Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying, Kabupaten Cilacap, pada Kamis (13/11) malam.

“Kami menyampaikan bela sungkawa dan keprihatinan atas longsor di Majenang. Tiga korban telah ditemukan meninggal dan 20 warga masih dicari,” ujar Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, dalam keterangan terkonfirmasi di Cilacap pada hari Jumat, 14 November 2025.

Luthfi menjelaskan bahwa fokus utama Pemprov Jateng saat ini adalah penanganan situasi kedaruratan. Upaya ini mencakup pengerahan personel, pengadaan perlengkapan, dan penyediaan dukungan logistik.

“Personel dari Pemprov sudah turun. Kami bekerja bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap, TNI, dan Polri,” tambahnya. Koordinasi intensif terus dilakukan dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan berbagai instansi terkait demi mempercepat evakuasi korban dan memberikan bantuan kepada warga terdampak.

Operasi Pencarian dan Korban Terdampak

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan, mengonfirmasi bahwa total warga yang terdampak longsor mencapai 46 jiwa yang berasal dari 17 Kepala Keluarga (KK).

“Pencarian korban hilang dan tertimbun terus kami lakukan tanpa henti,” kata Bergas.

Tim gabungan yang terlibat dalam operasi pencarian ini sangat banyak, melibatkan BPBD Jateng, BPBD Cilacap, Basarnas, TNI/Polri, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, perangkat desa, serta relawan dan warga setempat.

Hingga Jumat pukul 11.00 WIB, tiga warga dari Dusun Tarukan telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia: Julia Lestari (20), Maya Dwi Lestari (15), dan Yuni (45). Sebaliknya, tiga warga lainnya — Maya, Haryanto, dan Andi — menderita luka-luka dan telah menerima penanganan medis di RSUD Majenang.

Bencana tanah longsor ini, yang terjadi sekitar pukul 19.00 WIB pada Kamis (13/11) di Kecamatan Majenang, menyebabkan kerusakan signifikan.

Menurut data sementara, longsor telah merusak delapan rumah, menyebabkan satu rumah rusak sedang, dan mengancam 16 rumah lain di area seluas sekitar 6,5 hektare. Material longsor menimbun permukiman, menciptakan penurunan tanah sedalam dua meter, dan retakan sepanjang 25 meter.

BPBD Jateng dan Cilacap pada Jumat (14/11) melakukan asesmen lanjutan dan pemantauan di lapangan terkait potensi cuaca ekstrem, seraya memastikan kesiapsiagaan Tim Reaksi Cepat (TRC) Penanggulangan Bencana (PB). Untuk mendukung evakuasi, akses menuju lokasi diperlebar menggunakan ekskavator bantuan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy.

Sementara itu, Dinas Sosial Jateng telah mengirimkan bantuan logistik, perlengkapan tidur, mendirikan dapur umum, dan menyiapkan lokasi pengungsian yang aman. Bantuan rehabilitasi rumah dan dana tak terduga juga disiapkan bagi warga yang tempat tinggalnya mengalami kerusakan. ***

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More